INDAHNYA JIKA MAU MEMAHAMI
Tema diatas merupakan acara DRAMA MUSIKAL DISABILITAS yang
dimainkan para penyandang cacat bila ditotal sekital ada 77 pemain yang berasal
dari Medan, Lampung, Jakarta, Bekasi, Bogor, Tangerang, Cikarang, Cianjur, Bandung,
Sumedang, Surakarta, Yogyakarta, Solo, Semarang, dan Bali yang merupakan puncak
acara Drama Hari Internasional
Penyandang Cacat 2011 (HIPENCA) Bekerja
sama dengan kementerian Sosial yang digelar pada tanggal 27 November 2011 yang
lalu bertempat di Pejaten Village, Jakarta Selatan. Semoga ini bisa menjadi
pelajaran yang baik dan berbagi pengalaman kepada semua orang bahwa "Kita punya kemampuan, punya kekurangan punya kelebihan.
Semua orang sama setara, dengan orang normal dan yang disabilitas itu kita sama
semua, tidak ada yang dibedakan”, kata Nisa dengan semangat. (06/12/2011,
berita online KBR68H, GENRE).
Acara ini bertujuan untuk membuktikan
bahwa para penyandang disabilitas memiliki cara sendiri untuk menyalurkan
bakat-bakat yang dimilikinya, dan memiliki tujuan yang mulia agar yang
non-disabilitas dapat memahami mereka. Indahnya
bila kita saling berbagi- bait lagu dari judul Indahnya Jika mau Memahami, mengajarkan kita untuk berbagi untuk
orang lain “kalau saya bisa, mengapa tidak? Selama kita masih bisa melakukan
yang terbaik dan berguna untuk orang lain”. Ujarku.
TENTANG CHAIRUNISA
Diluar drama saya merupakan mahasiswa
Universitas Mercu Buana, Jurusan Desain
Interior, semerster 7. Saya merupakan anak pertama dari 3 bersaudara
sekarang saya tinggal bersama orang tua di Jakarta. Ayah kandung saya
meninggalkan saya sejak saya masih balita tapi saya tidak pernah sedih dan
berusaha menjadi anak yang tegar seperti sekarang ini.
Sejak kecil saya hobby
bertualang dan bermain dengan teman-teman termasuk tetangga dilingkungan Rumah.
Tapi ada hobby yang sangat menarik hati saya yakni menggambar, dan menari.
Cita-cita saya saat itu ingin menjadi pelukis. Dan saat saya sudah dewasa
seperti sekarang ini saya bercita-cita ingin menjadi desainer dan modelling.
Bakat itu kini tersalurkan dengan mengikuti berbagai kegiatan termasuk lomba
menggambar serta modeling secara otodidak. Secara tak sengaja dari pemilihan
model di Cinta Management tempat
saya bernaung selama 6 bulan itu saya sering mengikuti kegiatan bermain
sinetron serta film walupun cuma sebatas figuran namun dari sini saya bisa
belajar bahwa menjadi terkenal itu tidaklah mudah.
Charm ‘n Beauty model 2007
Oh ya, sebelum saya masuk Universitas Mercu Buana itu saya pernah
diterima di IKJ (Instut Kesenian Jakarta) jurusan Seni Lukis, awalnya saya berniat masuk kelas Seni Tari. Namun kandas ditengah jalan, karena orang tua saya tidak
sanggup untuk membiayai saya selama kuliah disana. Ada perasaan sedih yang
sangat luar biasa ketika itu, tapi saya bisa mengerti kondisi orang tua. Selama
tidak kuliah itulah saya aktif di kegiatan Cinta
Management.
BERGABUNG DI YAYASAN “TUNARUNGU”
SEHJIRA
Awalnya
saya tidak sengaja bertemu dengan ibu Rachmitha Maun Harahap saat mengikuti
kelas mebel semester 5 diruang workshop. Saat itu Ibu Mitha panggilan akrabnya
kaget saat melihat saya yang sedang menulis di papan tulis dan rambut saya
waktu itu di ikat karena kegerahan dan tidak tahan dengan bau pengap kayu-kayu
disana. Ibu mitha bertanya sama saya “kamu tunarungu ya?” saya bilang “iya,
tapi setengah pendegaran” terus ibu Tanya lagi “ kamu tau ibu tidak?” saya
bilang dengan semangat “iya saya tau ibu, waktu sebelum masuk kuliah disini
saya dikasih tau sama sepupu dan bagian pendaftaran mahasiswa baru saya lupa
siapa namanya”. Ibu jawab “ ah, kamu ga bilang sama ibu, kan ibu bisa dari awal
kenal kamu” saya ngeles jawab “ kalau jodoh ga lari kemana kan nanti juga
ketemu hahaha”. Teman-teman saya cuma bisa bengong ngeliat saya dan ibu Mitha saat
itu.
Bersama teman-teman di Yayasan Sehjira
Saat bergabung di Yayasan Sehjira itu
saya berusaha beradaptasi degan teman-teman tunarungu. Saya sangat kaku, kaget
dan bingung melihat keadaan teman-teman tunarungu itu berbeda 180 derajat
dengan kehidupan saya. Mereka berbicara tanpa suara dan menggunakan bahasa
isyarat, karena saya tidak pernah sama sekali menggunakan bahasa isyarat dan
sampai akhirnya saya bisa belajar pengetahuan tentang tunarungu serta belajar
bahasa isyarat. Tidak hanya itu saya jadi lebih tahu tentang isu-isu
diskriminasi lewat Training yang diadakan oleh YES dan Victor Finenda
(Amerika).
Bersama teman-teman disabilitas dan
non disabilitas
TEMAN-TEMAN SAYA DI DUNIA MAYA
“KOPROL”
Saya
itu senang banget dengan hal baru dan sesuatu yang baru. Tidak jarang internet
menjadi ajang saling kenal dan ajang kumpul dengan teman-teman baru, juga suasana
baru, sangat luar biasa ketika saya memiliki begitu banyak ratusan teman-teman
termasuk “situs jaringan social bernama
KOPROL”. Situs yang merupakan salah satu website buatan asli Indonesia pembuat situs ini bernama Satya Witolear salah satu anak Wimar Witolear yang terkenal itu. Saya
sudah bertemu dengan beliau saya benar-benar salut dengan beliau.
Bersama teman-teman komunitas koproller
Dengan
KOPROL saya bisa memiliki teman-teman dari berbagai
daerah. Kalau bahasa gaulnya anak KOPROL
bila ada teman yang disuruh gabung bilangnya pasti begini “gue mau racunin elo
main koprol, koprol asyik tau”. Hahaha saya keracunan Koprol, gara-gara Koprol
telah menyatukan saya dan teman-teman saya dari berbagai daerah. saya tidak
akan pernah kehilangan mereka walaupun saya itu seorang tunarungu. Mereka
Justru tidak tahu dan tidak sadar kalau saya itu seorang tunarungu!! J Hebat kan?? Mereka tidak pernah
memikirkan fisik seseorang itu dari tubuhnya tapi memikirkan seseorang itu dari
tingkah lakunya. Dari KOPROL kita
bisa belajar mengatasi perbedaan itu dan stigma orang tentang dunia maya hanya
ada di dunia maya saja, justru KOPROL
memberi alternative lain BAHWA KOPROL BUKAN DUNIA MAYA SAJA TAPI DUNIA NYATA
YANG KESEMPATAN HANYA SEKALI BUKAN DUA KALI”
KISAHKU DENGAN S9MBILAN BAND DAN NINERS
Siapa yang tidak kenal dengan S9mbilan Band? Mereka adalah
Ilham (vocal), Arief (Gitar), Bagus (Gitar), Ryo (Bass), dan Opunk (Drum). Ituloh
lagu HAFIZAH yang sempet jadi hitz dimana-mana bahkan juga dijadikan tema
sinetron di SCTV (boleh yaa sebut saluran tvnya he..he.he..) kekelurgaannya
yang serasa kayak saudara sendiri, walaupun sudah terkenal dan banyak job tapi
tidak akan pernah lupain jasa-jasa niners tanpa niners pun s9mbilan gak akan
berarti tanpa s9mbilan pun niners gak ada untuk menjadi penyemangat. Begitu
kesan dan pesan saya terhadap kakak-kakak s9mbilan band. Diluar panggung mereka
itu sangat ramah dan kekeluargaannya terasa ketika saya dan teman-teman niners (sahabat
s9mbilan) yang lain kumpul di basecamp lama yakni Depok, Jawa Barat. Saya juga
pernah menginap disana dan melihat kebiasaan mereka, ternyata kebiasaan mereka
sama seperti orang biasa. Ada saja kejadian lucu yang membuat saya kenal dekat
dengan mereka dan tidak akan pernah saya lupa. Niners ini paling suka ngerjain
ka Opunk karena ka Opunk itu aslinya pendiem banget kalau sudah kumpul sama
niners dan kakak-kakak yang lain suka ngumpet hihihi…
Foto bersama adik-adik niners
With s9mbilan band
MENANG LEWAT AJANG
DRAMA MUSIKAL DISABILITAS
Di drama ini saya dikenalkan oleh mas
Trian Gembira salah satu penulis
naskah dan mbak Nur. Waktu itu mas Trian bilang ke saya melalui sms kalau lebih
detailnya mas Trian bisa telepon saya. Mas Trian sempet bingung kok bisa yah
saya mendengar suara telepon? Ha..ha..ha.. Sebelum bertemu dengan mas Trian
saya terlebih dahulu menghubungi Bu Mitha untuk dijadikan pertemuan di Yayasan
Sehjira. Selama ngobrol dengan mas Trian ini saya bertanya sama mas Trian “tahu
dari mana yah nomor telepon saya?”. Lalu mas Trian jawab “dari mas Arief”.
“Oh..Mas Arief toh kenal kok ketemu waktu training YES di bulungan”. Mas Trian
bilang ke saya “kamu mau jadi pemain utama ayang umbi di drama sang muriang
asli naskahnya sang kuriang?”. Tidak perlu nunggu waktu lama untuk menjawab,
karena kesempatan ini kan nggak akan datang dua kali saya jawab dengan pelan “
iya, boleh”. lalu mas Trian jawab “Alhamdulillah, Terima Kasih”.
Bu Mitha nggak yakin kalau saya bisa
main drama musikal apalagi pemain utama karena terlalu berat naskahnya, saya
itu cocoknya di modelling saja. Ibu saya juga sempet bilang “emang kamu bisa,
dialognya saja banyak?”
Saya akan membuktikan ke ibu saya dan
bu Mitha kalau saya bisa. Dan selama latihan itu saya belajar bahasa isyarat
lewat video yang ada di Yayasan Sehjira, Bahasa Isyarat Internasional, serta Bisindo,
juga dari ibu Mitha dan Susi yang lebih paham bahasa isyaratnya lancar, banyak
manfaat dan pengetahuan yang dapat saya terapkan dikemudian hari dengan belajar
dari mereka.
Intan Sinambela atau mbak Intan, adalah
sutradara yang hebat dan periang namun serius saat-saat latihan. Dialah yang menciptakan
lagu Indahnya Jika Mau memahami.
Lagu yang enak didengar dan gampang diingat ini juga saya gunakan saat
mengenalkan lagu ini di depan penonton dengan menggunakan bahasa Isyarat. Mbak
Intan ini baik banget selama latihan selalu membuat suasana jadi terlihat
santai dan nyaman di bantu dengan kru-kru yang lain. Agar selama latihan ini
bisa membuat konsentrasi pemain dalam menghayati dialog nggak terlihat kaku,
kita bisa berimrovisasi atau sedikit menambahkan dialog. Dan tidak disangka
bahwa pemain utama sang muriang itu juga teman saya sendiri namanya Arief, kuliah
di Universitas Indonesia walupun dia
seorang tunanetra, jadi gampang dapet feelnya, kita juga pernah kerjasama
sebelumnya untuk pembuatan film tentang disabilitas belum lama ini.
Demam panggung yang aku rasakan itu
ada, yang lebih takutnya kehilangan dialog selama pementasan. Aku berusaha
sebaik mungkin dan berkonsentrasi selama aku mampu mengingat dialog, apalagi
Drama ini ditonton secara langsung di dalam mall Pejaten Village, salah-salah
kata sedikit saja bisa bikin malu apalagi ditertawakan penonton. Pemain lain
ikut mendorong dan membantu untuk melancarkan acara ini sampai selesai.
Dipandu MC Kemal dari trax FM (aktor, penyiar radio, dan presenter), dan Aceng (tidak memiliki tangan namun
mampu memainkan alat musik gitar dengan mengunakan kaki), serta Hughes (artis, presenter, penulis, dan
aktivis social), juga dimeriahkan oleh Lala
Karmela (aktris dan musisi) Putri
Ayudia (Putri Intelegensia 2011), Christian
Sitompul (Tunagrahita, peraih medali emas soina, Athena 2011), Michael (Tunagrahita, satu-satunya
pemain golf termuda se-Asia dan mendapatkan penghargaan rekor MURI), Kharisma (penyandang Austik yang mampu
melakukan perhitungan dengan sangat cepat), dan Dian Inggarwati (Juara III, Miss Deaf word 2011). Selama saya
latihan drama di Hotel Kaisar itu saya bertemu dengan banyak teman-teman dari
berbagai daerah serta berbagi cerita walaupun hanya sebentar, tapi tidak akan
pernah saya lupakan, jujur saya menyadari walupun mereka memiliki kekukarangan
namun tidak menyurutkan mereka untuk terus belajar dan berprestasi. Sama
seperti saya, terkadang kita juga pernah menangis merasa berbeda bukan? Tapi
dibalik kekurangan itu ada hal yang tidak mampu orang lain belum tentu bisa.
Aksiku di Drama Musikal Disabilitas (Atas), Pemenang Pemeran Wanita
Terbaik HIPENCA 2011 (bawah)
Sebelum mendapatkan penghargaan itu
saya sempet pingsan dan muntah-muntah. Lebih sedihnya lagi saya tidak bisa
pegang piala diatas panggung. Alhamdulillah, Allah itu maha baik bersyukur apa
yang saya miliki saat ini adalah anugerah-Nya. Dan saya telah membuktikan ke
orangtua, keluarga besar, serta ibu Mitha bahwa saya bisa melalui semua ini
dengan sukses, saya lantas tidak berpuas diri menerima penghargaan, penghargaan
itu saya dedikasikan untuk ibu saya yang telah mengandung saya, merawat, serta
menemani saya kemanapun saya pergi, untuk Yayasan Sehjira yang menjadi
motivator dalam hidup saya, dan teman-teman saya yang tidak bisa saya sebutkan
satu per satu. Masih banyak yang harus saya
wujudkan setelah bermain di drama musikal disabilitas ini.
Jangan pernah gampang putus asa, masa muda adalah masa mencari
ilmu sebanyak-banyaknya. Cheers…
Terima Kasih semuanya sudah menyempatkan diri membaca blogku
salam persahabatan :)
salam persahabatan :)