Translate

English French German Spain Italian Dutch Russian Portuguese Japanese Korean Arabic Chinese Simplified

Thursday 30 May 2013

Istana Rakyat Yang Belum Benar-benar Merakyat bagi Disabilitas

Tepatnya pada Hari Minggu, 26 Juni 2013 kali ini Jakarta Barrier Free Tourism mengajak teman-teman dari berbagai penyandang disabilitas maupun masyarakat umum lainnya berjalan-jalan mengelilingi Istana yang dulunya adalah merupakan tempat kantor Belanda yang kini berubah fungsi menjadi sebuah Istana bagi Presiden Pertama Republik Indonesia hingga sekarang. Istana inilah yang merupakan jejak langkah kemerdekaan Indonesia dari penjajahan Jepang. Banyak sekali sejarah Istana yang belum terekam dalam buku-buku sekolah Anak-anak padahal mengingat Istana ini begitu banyak sekali sentuhan klasik yang memang belum tersentuh oleh Anak-anak dijaman sekarang ini.

Istana di Indonesia ini cukup banyak saat saya pelajari tentang Sejarah Seni Rupa Timur dan Barat di bangku Kuliah dulu. Harusnya kita sebagai bangsa Indonesia harus bangga salah satu istana tersebut juga ada buatan tangan arsitektur Ir. Soekarno loh. Ternyata selain menjadi pemimpin nomor 1 di Indonesia presiden pertama kita ini gemar sekali menggambar loh.

Nah buat yang belum tahu ngapain saya dan teman-teman Disabilitas ke Istana Merdeka-Istana Rakyat yang bisa dikunjungi hanya pada akhir pekan yaitu hari Minggu. Dimana aktivitas ini bisa digunakan oleh masyarakat yang ingin melihat-lihat koleksi serta arsitektur yang ada di dalam Istana Negara maupun di luar Istana Negara.

Ini salah satu foto yang sempat diabadikan oleh fotografer Istana
Foto ini diambil tepat di depan Istana Negara


*****
PESAN BUAT BAPAK PRESIDEN

Berikut kegiatan selama saya dan teman-teman Barrier Free Tourism berada di Istana ini (kalau ada yang mencekal saya soal tulisan Istana kayaknya perlu diklarifikasi nih karena ini kegiatannya adalah mengedukasikan masyarakat dan juga pengelola Istana). Supaya Presiden Kita yang sekarang Bapak Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang saya hormati kami adalah rekan-rekan Barrier Free Tourism datang ke Istana Negara yang katanya merupakan Istana Rakyat (yang benar-benar merakyat) tapi bagi saya Istana Negara ini belum atau sama sekali Istana Rakyat seharusnya ditambahkan dengan kata Istana Rakyat Inklusif pak!.

ini adalah cerita singkat perjalanan saya mengelilingi Istana Rakyat selama 3 jam. Semoga Anda berkenan membaca Tulisan-tulisan saya, karena ini sungguh sangat memalukan bagi saya yang adalah merupakan penyandang disabilitas, apabila ada tamu dari negara lain (penyandang disabilitas) untuk bertemu dengan anda sungguh sangat malu saya pak!!!!!!! tidak adanya ruang yang aksibel bagi penyandang disabilitas di istana anda.


*****
BARRIER FREE TOURISM 

Liputan khusus ini sudah berjalan untuk yang ke-14 kalinya bagi teman-teman penggiat Barrier Free Tourism. Bagi saya acara ini bukan saja menarik untuk dipelajari tetapi juga kita bisa ikut berkegiatan di akhir pekan mengenal penyandang disabilitas secara langsung dan menghilangkan stress dari rutinitas pekerjaan. Acara yang bersifat swadaya ini digagas pertama kali oleh Ridwan DKK dan kali ini mbak Cucu Saidah yang terjun langsung menjadi pengarah bagi teman-teman yang ikut dalam BFT.

Kegiatan BFT ini sengaja dijadikan rutinitas bulanan selain dijadikan ajang edukasi juga dijadikan ajang silaturahmi dengan penyandang disabilitas dan teman-teman non penyandang disabilitas. Jadi setiap kegiatan BFT ini punya tema yang berbeda-beda dan lokasi yang berbeda-beda juga dan acara kali ini mengambil tema "Istana Untuk Rakyat". 

Padahal dalam segi jiwa anak muda, saya memiliki semangat yang tinggi untuk bisa meneruskan perjuangan teman-teman penyandang disabilitas yang lain. Acara BFT ini bukan saja menarik bagi saya tetapi juga saya jadi belajar bagaimana memahami mereka dan bukan mengasihani mereka. Saya juga adalah juga seorang disabilitas dengan keterbatasan yang saya miliki tidak menjadikan penghalang untuk bisa maju kok. 

Yang paling mengecewakan bagi saya adalah sarana akomondasi dan kebutuhan lainnya seperti sarana transportasi, pendidikan, dan pekerjaan bahkan dijalan tidak ada satupun yang aksibel. Toh itu menurut saya tapi mungkin berbeda dengan teman-teman yang lainnya. 


****
CANTIKNYA INTERIOR ISTANA

Saat memasuki area istana pertama kali yang saya lihat adalah arsitekur dan interiornya (biasalah anak interior yang notabene harus tau juga interior yang ada di dalam istana). Banyak sekali ternyata ya peninggalan saat masa penjajahan dulu. yang saya ingat sih cermin berkepala naga peninggalan belanda (ih wow~~~) tingginya ituloh lupa saya ukuran tingginya itu berapa (saking lupa bawa buku catatan buat ditulis). dan juga ukiran jepara yang ciamik cantiknya yang digunakan untuk pertemuan khusus. juga ada lukisan-lukisan yang menurut saya Indonesia banget (sayangmya selama di Istana pengunjung tidak diperbolehkan untuk memotret). juga ada patung kepala dari perunggu berwarna hitam Ir. Soekarno dan Mohammad Hatta. yang membuat saya tertarik itu langgamnya yang bergaya klasik benar-benar klasik (ih wow~~~) bisa dibilang Istana ini begaya Klasik Gothic (karena ada sentuhan gothicnya bukan berarti hitam loh). 

Selain melihat-lihat istana saya suka sekali hasil jepretan Ibu Ani Yudhoyono yang bertemakan alam. Bu Ani ini selain suka memotret apa yang dilihatnya juga suka memotret sang cucu tercinta (duh......manisnya). 


*****
KEBUTUHAN DAN AKSES BAGI DISABILITAS DI ISTANA

Ini yang paling ditunggu-tunggu oleh teman-teman saat mengunjugi istana pertama kalinya yang notabene ternyata sama sekali TIDAK AKSIBEL (maaf capslock), baik saya akan mejelaskan step by step saat hendak memasuki istana.

1. Non fisik di luar kompleks Istana
- Lokasi untuk mencapai ke Istana ini kita harus masuk ke Sekretariat Negara. 
- Untuk memasuki istana ini punya peraturan ketat, pertama tas atau peralatan lainnya harus melewati x-ray, juga yang kedua badan kita juga melewati body screening. ini untuk menghindari kecurigaan pasukan pengamanan alias petugas (walah..ya iyalah kemananannya emang ketat banget).
- Saat hendak memasuki istana ini tas-tas kita dititpkan oleh penitipan (kalau bawa rombongan tas akan disatukan sesuai dengan nama rombongan). jadi tamu hanya diperbolehkan membawa dompet dan handphone (tidak boleh bawa barang lain). 
- Juga harus menyerahkan KTP (KTP ini di data oleh petugas siapa saja yang berkunjung) antara ruang meja pendaftaran dengan petugas KTP ini ga sesuai banget (apa banget deh) karena terlalu jauh dibuat secara terpisah kan seharusnya Istana Rakyat ini dibuat dengan standar Internasional jadi siapapun bisa enak melihatnya bukan cuma masyarakat indonesia saja yang datang kesini tetapi juga warga asing).
- Meja pendaftaran dan ruang tunggu (ini yang buat saya jengkel banget) karena tidak adanya running teks, audio, dll, buat saya yang tunarungu mau dengerin si mba aja yang peraturannya ini itu kok ga enak banget ya (harusnya dibuat lebih profesional lagi) dengan cara penuturan dan bahasa Indonesia yang lebih santun dan cara bicara yang lebih oke lagi.
- untuk mencapai ke meja registrasi ini kursi roda sangat disayangkan karena dibiarkan begitu saja oleh petugas, namun yang lebih parah ketinggian untuk mencapainya ini tidak sesuai standar karena sulitnya medan dan tidak adanya ram (jadi harus menanjak).
- Toliet umum : belum ngecek sih (karena saya ga kbelet pipis hihihi..)
- Kebersihan dan tempat sampah di Istana ini carut marut. harusnya bisa dibuat lebih indah lagi dengan desain tempat sampah yang menarik dan lucu jadi tamu yang datang kesini jadi senang untuk membuang sampah ditempat sampah dengan benar.
- Bis Rombongan : tidak ada yang aksibel buat kursi roda dan tidak terpasang lift khusus untuk mencapai pintu masuk bis.
- tanaman dan pohon : tidak adanya huruf Braille pada setiap area jalan yang dikunjungi. (duh.. ini sangat penting bagi tunanetra)

2. Fisik di Dalam Istana
- Ram : saat memasuki pertunjukkan film yang memutar sejarah-sejarah istana ini tidak ada ram yang memadai hanya berupa anak-anak tangga jadi pengguna kursi roda harus diangkat naik turun oleh petugas, copy paste dari mbak Cucu : Bidang miring di Istana sangat curam dan berbahaya jadi untuk menyiasatinya perlu adanya pembenahan terutama pengelola istana bisa menyediakan incline lift, yaitu semacam lift hidrolik yang tidak memerlukan perubahan bidang apapun. Hanya dibutuhkan instal handrail yang sangat kuat. Contohnya bisa dilihat di Gedung Granadi, Kuningan.
- Tour Guide : maksud si mbak sih baik buat menjelaskan apa aja yang ada di dalam istana tapi ya begitulah tidak adanya interpreter bagi tunarungu. (mbaknya harus lebih ekspresif dengan lebih banyak bergaya jadi tamu ga bosen) dan lebih paham mengenai penjaelasan Istana. 
- Keamanan tamu selama perjalanan : emang nih kemanan penting banget jangan sampai ada tamu yang memotret (kalau ketahuan wah bisa lama selesainya).
- Dilarang menyentuh barang-barang Istana : waduh kenapa ya?? ini untuk menjaga keaslian barang-barang istana jangan sampai rusak oleh tangan-tangan jahil.
- CCTV : sempet memperhatikan kamera yang ada di dalam Istana loh. CCTV nya berbentuk bulat-bulat seperti meja pingpong (ga kok hehehe...). kenapa harus ada CCTV ya?? jadi setiap tamu yang ada di dalam Istana ini bisa kelihatan di layar, istilahnya begini kalau ada tamu yang mencurigakan gerak geriknya (ini sih ngeri) bersikap biasa saja selama berada di istana ya, asal kita sopan (serasa tamu negara nih aihihihi....).
- Benda Koleksi istana ini beragam bentuknya dan masing-masing punya ciri khas tertentu (sayang banget deh ga bisa motret padahal cantik banget benda koleksinya).

Beberapa kekurangan yang ada di Istana setelah berjalan-jalan mengelilingi Istana bersama teman-teman BFT:
1. Running Teks, audio visual, huruf braille.
2. Buku petunjuk Istana dalam bentuk visual (padahal penting banget itu).
3. Ram (semacam lift hidrolik untuk membantu kursi roda).
4. Toilet yang tidak aksibel (tidak sesuai standart khusus pengguna kursi roda).
5. Tempat Sampah yang berantakan dan tidak tidak sesuai standart jadi sangat disayangkan tamu dengan seenaknya pasti bisa buang sampah sembarangan.

Beberapa kelebihan yang ada di Istana setelah berjalan-jalan mengelilingi Istana bersama teman-teman BFT :
1. Petugas keamanan selama perjalanan.
2. Tour Guide dan keramahannya.
3. CCTV di Istana.
4. Adanya petunjuk di area Istana tetapi tidak ada buku petunjuk Istana.


Nah ini salah satu perjalanan singkat selama 3 jam berada di Istana Rakyat. Apakah menurut anda yang membacanya? Istana ini sudah sangat aksibel? silahkan komentar di kolom komentar jika memang anda peduli dengan penyandang disabilitas.

Bagi pengelola Istana yang membaca blog terbuka saya mengenai istana rakyat ini, bisa dijadikan saran, kritikan, dan masukan untuk disampaikan kepada Presiden. 


Bukti bahwa masih banyaknya ruang yang belum ramah bagi penyandang disabilitas yang selama ini masih jauh dari harapan. Tulisan ini untuk meneruskan perjuangan teman-teman Barrier Free Tourism yang utamanya adalah mendapatkan tempat pelayanan publik yang aksibel bagi penyandang disabilitas. Apabila ada kata-kata yang kurang berkenan mohon dimaafkan ya.

Berani berjuang membela Hak berarti berani berjuang menyurakan hati.




DAN SAYA PUN BAHAGIA

Setelah sekian lama menulis dalam forum blog tahun 2009, sebenarnya awal saya menggunakan blog itu memang ingin belajar menulis, entah itu menyalurkan hobby menulis puisi, cerpen, atau pun menulis sebuah lagu. tepatnya pada tahun itu juga salah satu tulisan saya juga dibuat dalam bentuk lagu ini salah satu penghargaan bahwa saya ternyata bisa menulis, dan memang bakat itu terus diasah dengan menulis setiap hari. awalnya sih saya menulis itu gara-gara sebuah diary ini nih diary saya jadi tercoreng karena sampai 4 buku hahaha... (semuanya berkisah tentang percintaan walah.....maluuuu dah bacanya setiap kali buka satu demi lembar ke lembar berikutnya) PENGEN BAKAR NIH,, ga mau inget sumpah ga mau inget masa lalu GA PENTING hahaha... tapi kalau dijadikan buku malah bener-bener GA PENTING hiks...menyiksa batin di hati.

ini salah satu lagu saya bisa di baca disini

Oh ya sampe sekarang pun saya belum ketemu sama Mira W salah satu novelis terkenal yang buat saya jadi keranjingan buat menulis hiks..hiks...

Alasan kenapa jadi hobby menulis?
Menulis juga bisa mengadirkan energi postif, melatih otak, dan menghilangkan stress. Menulis juga berarti membagikan pengalaman-pengalaman saya untuk orang lain menjadi sesuatu yang berguna.

Alasan kenapa menulis bisa dijadikan ajang ekspresi?
maksudnya apaan sih nih??? hahaha....kayaknya perlu berguru nih sama mbak Mira W :P bagaimana caranya bikin tulisan yang bagus (demen banget baca novel-novelnya yang setebel tebelnya bikin gemes ga selesai-selesai sampe habis, huuuu ketahuan deh).

Alasan kenapa menulis bisa jadi penghargaan?
emh.........gimana yah kasih tau ngga yah (yaa kasih tau dong...) ya sudah deh.. alasannya kita bisa ikutan lomba-lomba blog yang diadaian oleh salah satu pembuat blog keren kan? dan kerennya lagi blog kita juga bisa dapet penghargaan. (sampe sekarang ga pernah menang di Page Rank Blog paling ciamik hiks..hiks..) ga apa deh yang penting blog ini adalah sebuah penghargaan kalo saya itu punya bakat menulis (cieeeee....).

Alasan kenapa sih milih background bendera merah putih?
Saya itu orangnya nasionalis cinta banget sama Indonesia walaupun belom pernah keliling Indonesia tapi kecintaan terhadap Indonesia tuh sudah mendarah daging. 
Dan satu lagi saya waktu lulus SMA pengen masuk bidang sejarah dan pengen jadi sejarawan soalnya anak muda jaman sekarang tuh yang jadi sejarawan ga banyak (Diplomatis amat nih....). ya iyalah jadinya gagal ga bisa kuliah di sejarah karena di Jakarta ga ada hiksssss~~~~

Alasan kenapa sih cinta Indonesia?
Saya tuh lahir di Indonesia jadi besar juga di Indonesia. Indonesia itu cantik banget senang tinggal di Indonesia yang negara beriklim tropis, ga ada Salju (cuma di Papua yang ada). aneka kultur budaya, masakan, ras, dan bahasa yang beda-beda pokoknya cinta banget sama Indonesia.

Sudah ya sudah selanjutnya bisa komen dibawah kalo ada yang kurang ^_^





Surat Untuk Seorang Ayah


Ayah...
Aku sangat merindukan dimana kita pernah bermain bersama bersuka cita
Engkau tak pernah lelah menemaniku
Ayah...
Lama kita tak pernah bersua semenjak engkau meninggalkanku
kini hanya jejak rekaman yang masih teringat dalam bayanganku
Ayah...
Ingin rasanya hati ini berbisik pada Tuhan
Mengapa engkau tidak menyapaku dalam balutan mimpiku
Mengapa engkau tidak menyambutku dalam dekapanmu
Ayah...
Aku sangat merindukanmu
Saat dimana kita masih bersama dan ada canda tawa
Ayah...
Kini rentamu dalam masa tua
Tapi masih sanggup untuk menafkahiku dan adik-adikku
engkau adalah Ayah yang tangguh dan tak pernah mengucap kata lelah
Ayah...
Bagaimana bisa ku menggantikanmu
ingin rasanya ku peluk erat dirimu dalam masa tua mu
ingin rasanya ku membelaimu
tapi Ayah tidak, Mengapa???
Tuhan, aku bersyukur memiliki Ayah yang Hebat dan tangguh dalam masa tuanya
Tuhan, aku bersyukur masih diberi kesempatan untuk memulai lembar demi lembar kehidupan ku bersama Ayah tercinta

Tuhan, Jagalah Ayahku agar dia selalu sehat dan berumur panjang sampai tiba saat aku menikah nanti agar dia bisa merasakan kebahagiaan seorang putri
close